Suatu hari, diawal PAUD An Nahl berdiri, saya pernah diingatkan oleh Bu Netti, teman ibu saya, "kalau jadi guru hati-hati Bet, jan sampai dek maja anak urang, anak awak lupo, banyak anak guru nan ndak manjadi,"begitu katanya. Kalau mau jujur peringatan bu Netti itu ada benarnya juga. Memang jamak ditemui sekarang anak-anak guru (maaf tidak semua lho) yang " terlibat kenakalan, seperti terlibat narkoba, pornografi, ngebut dijalanan, racing di jalan raya kala tengah malam, putus sekolah, dan membuat keonaran di masyarakat" atau bermasalah dengan karakternya seperti kurang percaya diri, tidak mandiri, tidak bisa bertanggung jawab, sampai ada yang stress bahkan harus dibawa ke rumah sakit jiwa.
Banyak ditemui anak-anak remaja hatta sudah tamat SMA tidak bisa menentukan sendiri apa yang akan dilakukannya, atau kemana akan melanjutkan pendidikan. Ketika orang tua bertanya, "Kamu akan melanjutkan sekolah dimana?" si anak menjawab "terserah mama saja". Jadilah mama, yang sangat sayang dengan anaknya, yang kasak kusuk memilih, mencari dan menentukan kemana atau apa yang akan dilakukan anak gadis dan anak bujangnya.