Rasa KECEWA timbul
ketika kita telah mengerahkan seluruh energi, fikiran, moril, materil, jiwa dan
raga untuk seseorang yang kita percayai, namun kita DIKHIANATI. Rasa kecewa juga
muncul ketika kita mempunyai banyak harapan kepada seseorang yang kita cintai,
akan tetapi harapan-harapan itu tidak pernah terwujud. Rasa kecewa tercipta
ketika ada CINTA, Rasa cinta muncul ketika ada KEPERCAYAAN. Mana mungkin kita
kecewa kepada seseorang yang kita bertemu di jalan, atau kepada orang yang kita
tidak kenal. Jadi dia muncul ketika kita sering berinteraksi dengannya.
Tuesday, 27 March 2012
Friday, 23 March 2012
MENCARI TEMAN
Perumpamaan teman yang baik
dengan yang buruk itu
seperti penjual minyak wangi dan
tukang pandai besi.
Berteman dengan penjual minyak akan membuatmu harum
karena kamu bisa memebeli miyak
wangi darinya
atau sekurang-kurangnya mencium
harum minyak wanginya.
Sementara berteman dengan pandai
besi akan membakar badan dan bajumu,
atau kamu hanya akan mendapatkan
bau tak sedap (H.R. Bukhari & Muslim)
Persahabatan
bagai kepompong
yang
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
(lirik
lagu)
BUAH SOLEK
Awal
tahun 2000-an bumi pertiwi melahirkan seorang anak dalam jenjang pendidikan
lagi yang diberi nama PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang terdiri dari tiga anak kembar Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS), setelah lebih dari 6
dekade mempunyai anak bungsu bernama Taman Kanak-Kanak.
Taman
Kanak-Kanak (TK) yang sudah lama menjadi anak bungsu, alias tidak punya adik,
tiba-tiba harus menjadi seorang kakak. Kehadiran seorang adik—kalau orang
Minang bilang namanya “buah solek”*—yang tidak begitu diharapkan TK, kerapkali
masih sulit ia terima. Kecemasan akan
kalah bersaing dengan sang adik, atau kekurangan kasih sayang dari sang bunda, terasa
susah untuk ia tepis. Ia yang selama ini
sudah berhasil mendidik jutaan anak negeri terkadang menimbulkan sikap angkuh
dan sombong karena merasa sudah besar, berpengalaman, berprestasi dan
sebagainya.
KHATAM ALQUR'AN
Musim khatam Alqur'an telah
tiba. Hampir disetiap jorong dan kampung umbul-umbul telah terpasang. Bendera
warna-warni disertai "gabah-gabah" yang dibubuhi nama dan foto"
dimasing-masing persimpangan rumah para peserta khatam qur'an juga sudah siap.
Gabah-gabah yang paling meriah adalah di gerbang-gerbang mesjid.
Para orang tua telah sibuk
"manjalang"-mamanggie dunsanak dan karib kerabat, tak ketinggalan
juga mencetak beratus-ratus undangan. Ya, acara khatam qur'an sama dengan "Olek
Godang Nagori".Semua warga ikut terlibat dalam kesibukan dan
kemeriahannya. Bergotong royong dan bekerjasama mempersiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan untuk perhelatan tersebut. Beriyur dan menyumbang untuk
mempersiapkan hidangan bagi para tamu, seperti beras, lauk-pauk, kelapa, cabe,
pisang, dan lain-lain.
Subscribe to:
Posts (Atom)